1. Kenali Ruam Popok

Ruam popok / Nappy rash adalah salah satu masalah kulit yang paling umum terjadi terutama di usia awal bayi Anda, yang ditandai berupa iritasi / peradangan kulit di area yang tertutup oleh popok. Ruam popok disebabkan karena penggunaan popok yang terlambat diganti sehingga kulit bersentuhan terlalu lama dengan air seni atau tinja atau dapat juga diakibatkan karena ukuran popok yang terlalu ketat atau sempit (ukuran popok tidak sesuai dengan berat badan bayi).

Ruam popok ditandai dengan bercak kemerahan yang menyebabkan rasa nyeri, perih dan tidak nyaman, dan biasanya timbul di area popok / pantat bayi, paha dan selangkangan bayi.
Ruam popok umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga bayi cenderung menjadi lebih rewel.

 

2. Gejala Ruam Popok

Gejala utama Ruam Popok biasanya muncul kemerahan di sekitar area popok. Selain itu Moms dapat dengan cepat mendeteksi ruam popok dengan melihat tanda-tanda berikut ini:

  1. Sedikit kemerahan di area yang ditutupi popok (bokong, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin)
  2. Pantat dan paha bagian atas bayi bisa menjadi bersisik hingga luka lepuh
  3. Kulit menjadi nyeri, berbintik serta panas saat disentuh
  4. Dapat menimbulkan bercak kulit kering dan terkelupas
  5. Bayi menjadi rewel, terutama saat area yang mengalami ruam dibersihkan atau ketika ganti popok.

 

3. Apa Penyebab Ruam Popok

Penyebab paling umum ruam popok adalah jika pantat bayi bersentuhan dengan popok yang kotor dalam jangka waktu lama, atau bayi mengalami diare.

Kadang gesekan yang ditimbulkan oleh popok terhadap kulit bayi yang masih sensitif dapat menimbulkan ruam popok.

Berikut penyebab Ruam Popok:

  1. Kontak terlalu lama dengan urine dan tinja di popok sehingga memicu iritasi pada kulit bayi yang sensitif
  2. Gesekan, misalnya karena popok yang terlalu ketat atau sempit
  3. Tipe kulit bayi sangat sensitif
  4. Iritasi terhadap produk yang baru digunakan, seperti sabun, bedak tabur, detergen, atau bahan pelembut pakaian
  5. Alergi jenis makanan baru, yang mengakibatkan perubahan komposisi tinja serta frekuensi buang air besar
  6. Infeksi bakteri atau jamur, karena kulit tertutup popok terlalu lama sehingga menjadi lembap sehingga menyebabkan bakteri dan jamur berkembang.

 

4. Perlindungan terhadap Ruam Popok

Untuk melindungi kulit dari iritasi dan ruam popok ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Ganti popok sesering dan sesegera mungkin jika kotor atau basah.
  2. Bersihkan area yang tertutup popok secara hati-hati dengan air hangat dan kapas, tepuk dengan lembut hingga kering.
  3. Gunakan krim pelembap yang aman untuk kulit bayi pada saat setiap penggantian popok #SetiapGantiPopok

Meski Moms selalu mengupayakan yang terbaik untuk bayi, kemungkinan Ruam Popok tetap dapat terjadi dan ini sangat lumrah terjadi pada bayi.

Jika bayi mengalami ruam popok, silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Ganti popok setiap kali basah atau kotor untuk mencegah kontak yang lama antara kulit dan zat kimia dalam urine dan tinja.
  2. Biarkan bayi tanpa popok selama mungkin agar kulit yang terkena ruam atau iritasi mendapatkan udara segar.
  3. Coba pastikan agar popok bayi terpasang dengan pas dan tidak membuat lecet atau gesekan.
  4. Pastikan ukuran popok sesuai dengan ukuran badan dan berat badan bayi, sehingga tidak terlalu ketat dan sempit.
  5. Hindari memakai sabun, detergen yang dapat membuat iritasi pada kulit yang terkena iritasi atau ruam popok.
  6. Pastikan kulit bayi bersih dan kering sebelum menggunakan popok baru.
  7. Gunakan krim pelembap yang telah teruji klinis, hypoallergenic, dan memiliki formula yang aman pada saat #SetiapGantiPopok untuk melindungi kulit dari iritasi akibat ruam popok.

Jika ruam berlanjut, segera hubungi dokter ya Moms.

Happy Baby, Happy Mommy without Worry!